flashvortex

Senin, 19 Mei 2014

PENGALAMAN SAYA DI RGI

RGI adalah suatu Anugerah dan motivasi yang indah dalam Hidup saya. yang awalnya saya tidak tahu apa itu RGI dan seperti apa tapi sekarang saya bisa menikmati. banyak pengalaman yang saya dapat dari RGI, RGi itu satu tubuh jika salah satu sel tubuh kita sakit maka semuanya akan sakit ini menunjukkan bahwa kebersamaan dan kerjasama yang baik itu sangat penting. suatu tim tidak akan sukses kalau tidak kerjasama begitu juga dengan RGI. pengalaman yang sangat berkesan yang saya dapat dari RGI yaitu harus kerjasama yang baik, selama ini sebelum di RGI saya hanya berfikir kelompok hanya tim belajar yang menggunakan ide masing-masing tapi itu sangat salaah karena setelah saya mengerti lebih detail tentang kerjasama itu sangat tidak menarik dan tidak bisa di katakan tim/kerjasama.di RGI banyak hal baru yang saya temukan yaitu bagaimana menjaga hubungan baik sesama teman,tutur kata yang sopan,mengahadapi teman yang dengan berbagai mazhab mereka sebelum di RGI dan menyesuaikan diri itu bukanlah hal yang mudah. RGi bukan cuma mengajarkan ilmu umum tapi ilmu agama juga sangat di utamakn.setelah lulus Aliyah Pondok pesantren Raudhatun Nasihin sebelum masuk RGI saya tidak pernah shalat dhuha tapi setelah di RGI saya bisa melaksanakanya dengan ikhlas dan menjadi kebiasaan saya setiap hari saya suka merasa ada yang tinggal jika saya belum shalat dhuha.sebelum di RGI Al-Qur'an buat saya hanya bacaan dimalam jum'at saja tapi setelah di RGI saya menjadi biasa membaca Al-Qur'an dan Alhamdulillah selama diklat berjalan saya sudah bisa khatam tadarus walaupun baru satu kali. allah memberi saya banyak hidayah lewat RGI Allahuakbar

Selasa, 13 Mei 2014

perpisahan agung

Sayup terdengar Rosul berkata Tiba masanya kita berpisah Inilah hari kusempurnakan Agama Islam yang mulia Padang ‘Arafah menjadi saksi Perpisahan yang agung Perginya Rosululloh kekasih hati Manusia agung pilihan Alloh Airmatapun berderai Ketika ia disemayamkan Oh pilunya hati ini Kini Rosul yang tercinta Telah tiada tinggal kenangan Namun kau s’lalu diingat

Senin, 12 Mei 2014

KUUKIR HIDUPKU DIPINGGIR SUNGAI

sore itu suasana yang cerah Atun berjalan menyusuri sungai entah mengapa dia merasa suntuk dan pengap dengan suasana rumah. Sepulang sekolah dia tidak langsung pulang ke rumah karena Pagi tadi saat mau berangkat ke sekolah suasana rumah sangat keruh,saat itu Atun sudah duduk dikelas III Madrasah Tsanawiyah. ayah dan ibu berantem yang anak-anaknya tak pernah tau masalahnya. Tapi liat suasana itu Atun merasa dicambuk dengan ribuan besi yang berkarat karena setiap anak butuh semangat dari orang tua tapi pagi itu Atun tidak mendapatkanya. Ku susuri sungai itu langkah demi langkah ku ingat kata demi kata satu-satu terasa menusuk badanku terasa sakit tak sepantasnya ayah berkata kasar pada ibu didepan anak-anaknya. Tak terasa waktu semakin sore aku masih merasa betah duduk dipinggir kali itu kuceritakan semuanya hanya butiran-butiran sampah yang mendekatiku tapi semuanya tak membuatku merasa terganggu. Tanpa ku sadari Rian duduk disampingku. “Memang semuanya sulit untuk diterima tun tapi ini semua membawa hikmah buat kamu karena dengan semua ini kamu bisa jadi lebih dewasa ” “Rian, kamu ngpain disini aku tak butuh nasehat kamu aku pengen sendiri disini, kamu pergi sekarang! Tapi Rian tak peduli dengan caci makiku dia malah tersenyum, Atun semakin jengkel, kamu kalau marah galak juga ya kayak kodok mau nerkam hahahhahaha Eh emang kodok bisa nerkam nggak kali bego lo.......................!!!!!! Kenapa tun lu ada masalah apa kita tu udah temenan dari kelas 3 SD jadi aku tau banget kalau kamu lagi ada masalah Tadi lo bilang emang sulit buat di terima kira’in lo udah tau masalah gw apa payah lo ah!! Gw nggak tau tun maknya Gw tnya lo tadi ketika gw mau pulang, gw liat lo duduk disini dan aku tau kalau lagi ada masalah lo pasti duduk di pinggir sungai ini Owh Gitu ia Yan gw lagi ada masalah Emang masalahnya apa lo gx ada duit ngamen yu’ gw juga lagi butuh duit ini, soalnya istri gw mau nglahirin butuh persalinan hehehhe Eh.....nybelin banget si lo yan, gw serius ni lo niat nggak si nymperin gw disini? Yaeela.....galak benget jadi cewek ya dach gw serius ni masalanya pa? Nggak udah kadaluarsah gw mau cerita sama lu! Emang Kacang telor ada masa kadaluarsahnya? Atun mala ketawa karena Rian adalah sahabatnya dari kecil selain dia tukang makan dia juga pinter banget nglawak, Atun cerita semuanya tapi Rian malah menangis! Yan kok lu nangis si emang ada yang salah ia sama cerita gw tadi, m’fin gw yan? Lu gx salah tun tapi seharusnya lu bersyukur lu masih bisa mendengarkan keributan keluarga lu, sedangkan gw Cuma tinggal berdua sama ibu karena Ayah tak pernah tau dimana. Rian yang selama ini saya kenal selalu bahagia ternyata ada beban yang dia simpan dibalik semua itu. Saya merasa tidak enak hati tapi semuanya adalah pelajaran buat saya karena nikmatnya masalah. Seketika Rian menghentikan tangisanya dan Atun dari tadi hanya bisa diam “Tun sekarang lu pulang udah sore takutnya orang tua lu nyariin yu’ gw anter Atun tidak berani membantah karena waktu emang udah terlalu sore mereka pulang bersama ditengah perjalanan mereka menikmati teranglah lampu merah di pinggir jalan tapi suasana sangat hening karena Rian tidak berbicara dan Atun tidak berani berkata apa-apa. Tiba dirumah Rian langsung pulang Udah sekarang lu masuk mandi,makan, istirah besok pagi gw jemput lu, tapi ingat jangan lupa bawa singkong rebus ia hehehe ia yan makasih ia Setelah Rian hilang dari pandanganya Atun langsung masuk saat itu suasana rumah sangat sepi, ku buka pintu depan ku lihat ibu yang sedang tidur di ruang tamu bersama adik-adikku, ku pandangi wajah mereka inci demi inci Disana ku temukan wajah ibu yang terlihat lelah, wajah yang dulu terlihat segar tapi sekarang sudah mulai keriput. Tanpa ku sadari air mataku berderai berjatuhan hingga ku tak sadar kalau adik perempuanku berdiri disampingku dan berkata kakak tidak perlu sedih karena setiap masalah pasti ada hikmah. Kata-kata itu tak ku pedulikan tak tahan melihat wajah ibu ku langsung masuk kamar tapi terbesit di otakku dimana ayah kenapa sudah hampir magrib ayah tak ada dirumah? Kuberdiri di ujung kamar memandangi fhoto ayah,ibu dan saudara-saudaraku tapi tiba-tiba handfhoneku berbunyi dan menggoyahkan konsentrasiku. Ku ambil handfhone itu terlihat 1 pesan di terima setelah ku buka itu sms dari Rian “Tun besok singkongnya goreng aja ia” hehehe Rian sahabat baikku, disetiap aku punya masalah dia selalu mencari hal-hal yang bisa buat aku tegar karena dia memang anak yang unik. sms itu tak aku tanggapi ku bergegas kekamar mandi untuk wudhu karena adzan telah berkumandang memanggil umatnya untuk beribadah. Setelah selesai shalat tiba-tiba ayah memanggilku dari ruang tamu “tun kamu dimana nak bisa keluar kan ayah tunggu di ruang tamu ia” ia benter atun baru selesai shalat yah “ia nak ayah tunggu ia” ia Tak lama kemudian Atun keluar menuju ruang tamu, ku lihat disana keluarga kecilku lagi kumpul ada ibu dan ke tiga saudaraku tapi disana saya tidak melihat ayah. Ayah dimana dek kok nggak ada tadi minta kakak keluar? “Nggak tau kak Tiba-tiba lampu mati tapi semuanya pada diam ku bergegas kebelakang mau ambil lampu lain tapi tiba-tiba lampu hidup lagi dan ayah datang membawa kue ulang tahun, ibu memutar lagu ulang tahun dari sudut rumah dengan salon yang udah termakan usia dan adik-adikku bercanda ria aku hanya duduk dan bingung dengan keadaan yang ada. Suasana rumah sangat bahagia tapi aku hanya duduk dan merasa aneh ayah dan ibu memberikan kue itu untukku. Aku berdiri dengan keadaan bingung tapi ayah memelukku Ayah....... “Happy birthday anakku semoga panjang umur” Ayah melepas pelukan itu tapi ibu juga memelukku “M’f ia tun pagi tadi semuanya nggak benar kok nak ayah sama ibu nggak berantem itu rencana yah kamu, selamat ulang tahun ia nak semangat ia seminggu lagi kamu kan mau ujian semester” Aku hanya bisa menangis melihat hangatnya suasana rumah malam ini,aku memeluk ayah dan ibu makasih ia ayah, ibu atun hanya ingin keluarga kita bahagia,atun nggak mau kita ada masalah dalam keluarga “ia nak m’fin ayah sama ibu ia pagi tadi semuanya hanya bercanda kok” ia ibu Ku cium tangan mereka begitu besarnya kasih sayang merka terhadap anak-anaknya, semuanya terasa indah dan ketiga saudaraku sudah menikmati kue itu. Ayah dan ibu duduk di kursi tua dibelakang anak-anaknya. kak atun nggak mau kan kuenya, biar kita habisin ia hehehe “eh nggak mau jangan dihabisin donk kakak mau” Ayah dan ibu tertawa senang melihat tingkah anak-anaknya. Ayah,ibu Atun kangen kalian disini Atun kangen banget pelukan ayah tapi semuanya nggak akan membuat Atun jdi lemah karena Atun punya cita-cita aku ingin membahagiakan kalian. Aku kangen suasana hangatnya rumah!!!!